Take a fresh look at your lifestyle.

Platform Sekolah.mu Kartu Prakerja Resmi Menjadi Mitra Pemerintah Dalam Meningkatkan Kualitas & Daya Saing SDM Indonesia

0 10,864
foto : istimewa

Jakartakita.com – Sekolah.mu Kartu Prakerja resmi menjadi mitra Pemerintah, sebagai salah satu penyedia layanan pendidikan dan keterampilan yang menjadi bagian dari manfaat penggunaan Kartu Prakerja.

Dalam acara peluncuran Kartu Prakerja hari ini, Jumat (27/3), Ketua Komite Cipta Kerja sekaligus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto mengatakan, “Kartu Prakerja menjadi solusi alternatif bagi masyarakat yang terdampak COVID-19 untuk mendapatkan keterampilan baru (skilling), meningkatkan keterampilan di bidang yang telah ditekuni (upskilling), atau di bidang yang baru (reskilling)”.

Melansir siaran pers, yang diterima Jakartakita.com, Jumat (27/3) disebutkan, Sekolah.mu Kartu Prakerja adalah platform manajemen pengetahuan yang menggunakan pendekatan blended learning (online dan offline) dalam menyajikan program belajar sesuai minat dan kompetensi yang dituju oleh penggunanya. 

Platform ini mendukung program prioritas Pemerintah untuk mempercepat peningkatan kompetensi tenaga kerja, baik mereka yang berada dalam periode pasca masa pendidikan, mereka yang terputus masa kerjanya, maupun mereka yang sudah berada dalam dunia kerja.

Adapun terobosan ini dilakukan untuk mematangkan kesiapan dan meningkatkan daya saing kelompok produktif ini, sesuai dengan tuntutan dunia kerja.

Menurut Head of Sekolah.mu, Najelaa Shihab, platform ini dirancang untuk mendukung pelatihan dengan kurikulum aplikatif yang disusun secara kolaboratif bersama para pemimpin usaha dan industri, praktisi profesional dan ahli pendidikan.

Kurikulum disusun secara dinamis dengan memperhatikan perkembangan tuntutan dunia kerja.

Related Posts
1 daripada 2,998

“Melalui Sekolah.mu Kartu Prakerja, pemuda Indonesia dapat memilih cara paling tepat dan cepat untuk bekerja dan berkarya,” jelasnya.

Ditambahkan, pihaknya selalu percaya pentingnya kolaborasi pemangku kepentingan pendidikan untuk memastikan pemuda Indonesia siap bekerja dan berkarya demi masa depan.

“Sekolah.mu Kartu Prakerja menjadi bagian dari komitmen kami sebagai platform digital yang menjadi mitra resmi di www.sekolah.mu/kartuprakerja untuk terus berkontribusi melalui jaringan keahlian, komunitas dan teknologi belajar yang telah dibangun selama ini,” jelas Najelaa Shihab.

Hingga saat ini Sekolah.mu Kartu Prakerja telah mengikat kerjasama dengan lebih dari 40 mitra resmi, antara lain; General Electric, Cakap, Cybertrend Data Academy, Rumah Sakit Brawijaya, Bogasari, Think.Web, QM Financial, Yayasan Bakti Barito, hingga institusi pendidikan seperti Institut Teknologi Sepuluh November, Kampus Guru Cikal, Perhimpunan Riset Pemasaran Indonesia, Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada, dan masih banyak lagi.

“Kami menyoroti kekuatan kolaborasi yang ditawarkan oleh Sekolah.mu Kartu Prakerja. Ini adalah pendekatan khas generasi masa kini dalam belajar dan bekerja,” tukas Co-Founder dan Co-CEO Think.Web, Ramya Prajna.

“Platform ini juga menyajikan kurikulum unik seperti rekayasa piranti lunak, animasi, desain komunikasi multimedia, atau pemasaran digital yang menjadi keterampilan yang makin dibutuhkan di masa depan,” sambungnya.

Sementara itu, Dekan Vokasi Universitas Gadjah Mada, Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc., Ph.D menyebutkan, “Ini adalah titik tengah pertemuan antara komunitas akademik, kalangan praktisi profesional, dunia usaha dan dunia industri, kelompok masyarakat sipil dan pegiat, pembuat kebijakan serta pengelola negara. Inilah wujud ‘Link & Match’ yang dapat memperkecil gap antara apa yang dipelajari dan dilatih di bangku kuliah, dengan praktik yang sebenarnya di dunia kerja. Transfer pengetahuan, keterampilan, dan teknologi terjadi di Sekolah.mu Kartu Prakerja.”

Asal tahu saja, Sekolah.mu Kartu Prakerja dibangun oleh tim yang telah bergerak di dunia pendidikan selama lebih dari 20 tahun, didukung jaringan pegiat pendidikan di lebih dari 160 kabupaten/kota, dan berkolaborasi dengan lebih dari 15.000 guru. (Edi Triyono)

Tinggalkan komen