Take a fresh look at your lifestyle.

Kementerian Pertanian & Kementerian PUPR Bersinergi Garap ‘Food Estate’ Di Kalteng

0 1,677
foto : istimewa

Jakartakita.com – Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) didampingi oleh jajaran eselon I Kementerian Pertanian (Kementan) pada Jumat (03/7) mengunjungi kantor pusat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR).

Pertemuan ini dalam rangka membahas sinergi Kementan dan Kementerian PUPR dalam pengembangan food estate di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).

Dalam kesempatan tersebut, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan, bahwa pertemuan ini merupakan kelanjutan dari pembahasan pengembangan food estate di Kalteng, yang diketahui sudah dilakukan sebelumnya.

“Mentan bersama jajaran eselon I datang disini untuk berkoordinasi tentang rencana aksi penyiapan food estate di Kalimantan tengah. Kami sudah beberapa kali rapat dengan Presiden,” ujar Basuki.

Dijelaskan, bahwa food estate akan dikembangkan di Kalteng pada lahan rawa seluas 165.000 hektare (ha).

Menurutnya, lahan yang akan digarap, sebenarnya sudah ada sekitar 85.500 ha yang digunakan untuk berproduksi setiap tahunnya.

Akan tetapi hasilnya masih kurang memuaskan karena masalah irigasinya yang kurang lancar.

Related Posts
1 daripada 2,494

“Kementerian PUPR akan memperbaiki sistem irigasinya nanti, baik itu primer, sekunder maupun tersier dan Kementan dibawah pimpinan Mentan SYL nanti akan menyiapkan agriculture practice-nya,” ucap Basuki.

Dikesempatan yang sama, Mentan SYL mengatakan, program food estate merupakan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mempersiapkan Kalteng menjadi lumbung pangan.

Program ini juga akan menyerap banyak tenaga kerja.

“Kami sangat kompak bersama Menteri di Kabinet untuk melakukan program prioritas seperti pengembangan lumbung pangan di Kalimantan Tengah,” ucap Mentan.

Menurut Mentan, sinergi antara Kementan dan PUPR sangat penting karena pertanian selalu butuh air, sehingga bersama PUPR food estate di Kalteng nanti akan dibangun sistem irigasi.

“Tidak ada pertanian yang tidak butuh air, sehingga butuh irigasi. Adapun irigasi disiapkan Kementerian PUPR dan setelah irigasi tersedia, kami akan melakukan pembudidayaan untuk mempersiapkan prasarana, petani-nya, bibit-benih, pupuk, dan obat-obatan,” ucapnya.

Selain itu, Mentan juga mengatakan, bahwa konsep pengembangan pangan ini akan mengintegrasikan antara tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan pada lahan yang sudah disediakan.

“Benih yang digunakan juga sudah tervalidasi kualitasnya. Kita pasti akan intervensi sampai ke pengolahan sawahnya dengan pertanian yang modern,” tandasnya. (Edi Triyono)

Tinggalkan komen