Take a fresh look at your lifestyle.

Survei: Sejak Pandemi COVID-19, Kebiasaan Berbelanja Masyarakat Berubah Signifikan

0 3,518

Tiket Pesawat Murah Airy

foto : ilustrasi (ist)

Jakartakita.com – Emerson’s Commercial & Residential Solutions dalam Laporan Riset Pasar bertajuk ‘Survei Konsumen Rantai Pendingin selama COVID-19’, yang dirilis baru-baru ini menyebutkan, sejak pandemi COVID-19, kebiasaan berbelanja masyarakat telah berubah secara signifikan, sehingga mendorong industri ritel untuk cepat beradaptasi dan melakukan penyesuaian dengan perilaku konsumsi yang baru.

Survei Emerson mengumpulkan tanggapan dari 604 pria dan wanita dewasa berusia 20-60 tahun di Indonesia, Australia, China, India, Filipina, Arab Saudi, Afrika Selatan, Korea Selatan, Thailand dan Uni Emirat Arab.

“Sekitar 8 dari 10 (81%) responden mengatakan bahwa mereka sangat memperhatikan kualitas dan keamanan suhu makanan di seluruh rantai pasokan selama pengiriman dan penyimpanan makanan,” sebut Survei Emerson, seperti dilansir dalam siaran pers, Selasa (10/11).

Hal tersebut menjadi fokus penting bagi industri ritel, supermarket, dan pemasok yang mendorong mereka untuk mulai merancang dan berinvestasi dalam teknologi, proses, dan infrastruktur rantai pendingin (cold chain) yang dapat memastikan kesegaran dan keamanan makanan untuk memenuhi harapan konsumen.

Lebih lanjut, hasil survei juga mengungkapkan, dibandingkan sebelum pandemi terjadi, saat ini konsumen lebih mementingkan kualitas bahan makanan yang aman untuk dikonsumsi, lingkungan belanja yang higienis, serta kualitas alat pendingin, daripada harga yang lebih ekonomis.

Selain itu, sebanyak 72% responden berencana untuk kembali berbelanja di pasar tradisional, supermarket, hypermarket, setelah pembatasan sosial COVID-19 dihapus, namun tetap mengharapkan kualitas dan kesegaran makanan yang terjamin.

Terlebih lagi, banyak konsumen, termasuk mayoritas responden di India dan China, mengatakan mereka akan terus membeli bahan makanan segar secara daring.

Lebih banyak konsumen yang memasak dan makan di rumah

Pandemi COVID-19 telah mengubah preferensi tempat bagi masyarakat dalam mengonsumsi makanan.

Sekarang, lebih sedikit orang yang makan di luar rumah dibandingkan sebelumnya.

Rata-rata, 47% responden mengatakan mereka akan memilih untuk tetap memasak dan makan di rumah, bahkan ketika pembatasan sosial telah dilonggarkan.

Mayoritas responden di Afrika Selatan (84%), India (77%), Filipina (72%), Australia (61%) dan Indonesia (60%) cenderung memilih untuk makan di rumah daripada di rumahmakan.

Related Posts
1 daripada 4,586

Hasilnya, konsumen akan terus membeli produk segar dari toko retail.

Perubahan tersebut menciptakan peluang baru bagi toko ritel, supermarket, dan toko daring yang ingin melakukan penyesuaian dan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang preferensi konsumen, serta mengatasi kekhawatiran mereka tentang keamanan dan kualitas pangan melalui peningkatan teknologi pendingin.

Konsumen di Asia sekarang berbelanja bahan makanan secara daring

Beberapa pasar utama di Asia melihat pertumbuhan pesat dari sektor e-commerce yang menjual makanan segar.

China menempati urutan pertama dengan 88% responden memilih untuk memesan makanan segar dari toko daring atau melalui aplikasi seluler, diikuti oleh Korea Selatan (63%), India (61%) dan Indonesia (60%).

Bahkan setelah pembatasan dilonggarkan, 52% responden di India dan 50% responden di China mengatakan mereka akan terus membeli makanan segar secara daring.

Dengan banyaknya jumlah persediaan makanan yang didinginkan dan dibekukan, pusat distribusi besar menghadapi tantangan unik untuk mencegah kerusakan makanan dan menjaga kualitas pangan dalam skala besar.

Terlebih lagi, banyak dari mereka yang memasok untuk pemenuhan kebutuhan ritel e-commerce makanan.

Supermarket dan pasar tradisional telah meningkatkan metode dan standar keamanan sejak awal pandemi, tetapi masih ada ruang untuk perbaikan

Mayoritas responden survei percaya bahwa supermarket (82%) dan pasar tradisional (71%) telah meningkatkan metode dan standar mereka dalam memastikan keamanan dan kualitas pangan.

Konsumen semakin berharap industri makanan mematuhi protokol keselamatan dan kesehatan (20%), menjaga kebersihan toko (20%), serta menjual makanan yang berkualitas, higienis, dan segar (15%).

Perubahan perilaku konsumen akan menciptakan peluang pasar yang signifikan bagi peritel untuk menggunakan sistem rantai pendingin yang canggih, didukung oleh teknologi terbaru yang terintegrasi, untuk memasok makanan segar dan berkualitas, sehingga membangun kepercayaan konsumen dalam jangka panjang.

Adapun Emerson menyediakan dan membantu operator pusat distribusi dengan sistem pendingin yang baik, kontrol ketat, pemantauan suhu, fasilitas, aset, serta pengiriman yang terintegrasi untuk memastikan kualitas makanan tetap terjaga dalam proses pengiriman.

Dengan menyediakan kompresor dan teknologi pendingin yang canggih, Emerson membantu menjaga kualitas makanan sepanjang tahapan rantai pendingin bagi berbagai aspek pelaku pasar, mulai dari petani, pengolah, hingga distributor dan retail.

Tinggalkan komen