Take a fresh look at your lifestyle.

25 Serikat Pekerja Pertamina Lakukan Aksi Turun Ke Jalan Desak Pembatalan IPO PGE

0 3,068

Jakartakita.comFederasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) sebagai induk organisasi yang beranggotakan 25 Serikat Pekerja (SP) di lingkungan Pertamina sesuai perannya dalam ikut menjaga kelangsungan bisnis Perusahaan dan tanggung jawab moral sebagai anak bangsa dalam kaitan menjalankan bisnis Perusahaan yang menguasai hajat hidup orang banyak.

Pekerja/karyawan PT Pertamina (Persero) beserta anak usaha terafiliasinya telah melakukan aksi damai turun ke jalan dengan massa sejumlah kurang lebih 2000 orang yang berasal dari seluruh lokasi kerja di Indonesia.

Perlu digarisbawahi bahwa sejatinya ini bukanlah aksi para karyawan Pertamina semata melainkan aksi rakyat Indonesia yang tak sudi Pertamina menjadi bancakan oligarki. Aksi damai turun ke jalan ini sebagai bentuk penyampaian aspirasi sekaligus kegelisahan kami dalam menyikapi aksi korporasi PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) yang dipaksa mencari pendanaan melalui skema IPO dimana sekitar 25% sahamnya harus dijual ke publik/swasta dan asing yang bertujuan untuk memperoleh dana murah, meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, serta berbagai alasan lainnya, yang ternyata masyarakat umum hanya akan mendapatkan penjatahan 2.5% dari total saham yang ditawarkan, dimana 97.5% akan diambil oleh investor institusi dan swasta asing,” ucap Arie Gumilar selaku Presiden FSPPB, dalam konferensi pers di kantor Sekretariat FSPPB di Jakarta, Kamis(16/2).

Foto: dok. FSPPB
Related Posts
1 daripada 6,659

Arie menekankan bahwa PGE yang 100% sahamnya dimiliki Pertamina dan 100% milik bangsa Indonesia, merupakan penyelenggara usaha bidang panas bumi penghasil tenaga listrik yang 100% hasil output dayanya dijual kepada PT PLN (Persero) demi menerangi masyarakat Indonesia. PGE adalah entitas bisnis panas bumi milik Pertamina (melalui Sub-Holding P&RE) dengan wilayah kerja atau Wilayah Kuasa Penguasaan (WKP) terbesar di Indonesia dengan total 13 wilayah kerja yang tersebar di pulau Sumatera, Jawa, Bali dan Sulawesi.

Analisa untuk dapat dana murah tidak signifikan. Banyak keuntungan IPO, tapi tidak bagus untuk PGE. IPO tidak bagus until perusahaan negara yang mengelola sumber daya alam. Aksi yang kami lakukan untuk memberikan simbol. FSPPB menolak privatisasi PGE dan anak usaha Pertamina terafiliasi. Itu harga mati. Tidak ada kata terlambat. Kita masih punya peluang. Mogok kerja adalah Salah satu opsi yang bisa kami lakukan,” kata Arie.

Adapun pada aksi turun ke jalan ini kami menuntut:

  1. Batalkan rencana privatisasi PGE melalui proses IPO maupun modus penjualan
    saham lainnya. IPO PGE melanggar UU No.17/2003 tentang Keuangan Negara,
    karena pemilik aset negara melalui Pertamina, PGE adalah Pemerintah Republik
    Indonesia. Kementrian BUMN diduga telah merekayasa pemilikan Kekayaan
    Negara melalui manipulasi pembentukan anak/cucu BUMN, sehingga Aset
    Negara dengan mudah dimiliki pihak swasta lewat mekanisme IPO
  2. Hentikan menggunakan alasan mencari dana murah, transparansi,
    meningkatkan citra dan akuntabilitas untuk menjual perusahaan melalui IPO
    PGE dan dilanjutkan dengan anak perusahaan Pertamina lainnya. Dalam hal
    kebutuhan dana, lembaga-lembaga keuangan internasional berbondongbondong menawarkan dana murah karena memiliki “trust” terhadap nama
    besar dan kinerja Pertamina. PGE dan Pertamina grup selalu diaudit lebih
    banyak dibandingkan perusahaan Tbk lainnya, antara lain BPK, BPKP, maupun
    auditor eksternal (Kantor Akuntan Publik Independen). Pengawasan pun
    dilakukan oleh regulator kementerian ESDM melalui mekanisme pengusulan,
    monitoring dan evaluasi Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB).
  3. Hentikan Proses Unbundling Pertamina yang memisah-misahkan rantai bisnis
    Pertamina menjadi sejumlah anak-anak usaha atau subholding.
  4. Menuntut agar Pemerintah Indonesia terutama Presiden Jokowi dan juga DPR
    RI untuk segera membatalkan rencana privatisasi PGE dan juga anak-anak
    usaha Petamina yang lain, seperti Pertamina Hulu Energy (PHE), Pertamina
    International Shipping (PIS), dan seluruh afiliasi Pertamina grup lainnya melalui
    proses IPO maupun modus penjualan saham lainnya. (Edi Triyono)
Tinggalkan komen