Take a fresh look at your lifestyle.

L’Oréal Paris dan JakLingko Indonesia Sosialisasikan Metodologi Intervensi 5D untuk Melawan Pelecehan Seksual di Ruang Publik

0 1,514

Jakartakita.com – Dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional di bulan Maret, L’Oréal Paris bersama PT JakLingko Indonesia, PT KAI (Persero), PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), PT LRT Jakarta, PT MRT Jakarta, dan PT Transjakarta menggelar kampanye bersama Stand Up Melawan Pelecehan Seksual di Transportasi Umum, yang bertujuan untuk memberikan pembekalan efektif dalam melawan pelecehan seksual di ruang publik, menggunakan Metodologi Intervensi 5D L’Oréal Paris yang dikembangkan bersama dengan para pelatih profesional.

Metode Intervensi 5D (Dialihkan, Dilaporkan, Dokumentasikan, Ditegur, dan Ditenangkan) telah diakui oleh sejumlah ahli sebagai pilihan yang aman, mudah diaplikasikan, praktis, dan efektif untuk digunakan baik bagi saksi maupun korban pelecehan seksual sebagai solusi yang dapat membantu saksi untuk berani mengambil tindakan.

Bintang Puspayoga sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) mengemukakan, Pemerintah Indonesia memiliki komitmen yang tinggi dalam melindungi perempuan dan anak yang ditunjukkan melalui 5 (lima) Arahan Presiden Republik Indonesia kepada Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) dimana isu prioritas ‘penurunan kekerasan terhadap perempuan dan anak’ menjadi salah satu dari lima isu prioritas yang harus diselesaikan.

Mengacu data dari hasil Survei Pengalaman Hidup Perempuan Nasional (SPHPN) Tahun 2021, 1 dari 4 perempuan usia 15-64 tahun pernah mengalami kekerasan fisik dan/atau kekerasan seksual yang dilakukan pasangan dan selain pasangan. Sedangkan hasil Survey Nasional Pengalaman Hidup Anak dan Remaja (SNPHAR) Tahun 2021 mencatat, 4 dari 10 anak perempuan dan 3 dari 10 anak laki-laki pernah mengalami salah satu bentuk kekerasan sepanjang hidupnya, baik itu kekerasan fisik, seksual ataupun kekerasan emosional.

Survey yang dilakukan oleh Koalisi Ruang Publik Aman (KRPA) Tahun 2022 pun mencatat dari 3.539 responden perempuan dari 4.236 mengatakan bahwa mereka pernah mengalami pelecehan seksual di ruang publik, dan 23% terjadi di transportasi umum termasuk sarana dan prasarana,” ungkap Bintang.

“Lahirnya UU TPKS merupakan angin segar dalam menyelesaikan masalah-masalah kekerasan seksual. Pencegahan juga akan menjadi hal prioritas yang harus dilakukan bersama untuk memberikan penyadaran kepada semua pihak terkait akan dampak yang ditimbulkan dari kekerasan seksual. KemenPPPA sekarang telah memiliki layanan pengaduan SAPA 129 yang dapat diakses melalui call center SAPA 129 atau WhatsApp 08111-129-129,” jelas Bintang.

Foto: Jakartakita.com/Edi Triyono
Related Posts
1 daripada 6,684

Cinta Laura, L’Oréal Paris Brand Ambassador dan Stand Up Advocate mengatakan, “Menurut data IPSOS, 91% orang pernah menyaksikan pelecehan seksual di ruang publik dan tidak tahu harus berbuat apa, sedangkan 71% mengatakan situasi akan membaik jika seseorang membantu.

Hari ini saya berkesempatan untuk berbincang dengan para komuter dan petugas transportasi umum, serta menggali lebih dalam mengenai fenomena ‘bystander effect’ untuk memahami mengapa sebagian dari para komuter yang menyaksikan pelecehan mungkin ada yang enggan melakukan intervensi pada saat kejadian.

Dengan mendengar langsung dari mereka, saya mendapatkan perspektif lebih luas akan pentingnya pemahaman masyarakat akan teknis Metode Intervensi 5D agar para saksi dapat melakukan intervensi secara efektif untuk melawan kejadian pelecehan seksual di ruang public,” ucap Cinta Laura saat diskusi tentang “Melawan Pelecehan Seksual di KRL” di Aula Stasiun BNI City, Jakarta, Kamis (16/3).

Direktur Utama PT JakLingko Indonesia, Mega Tarigan, mengatakan, “Tahun ini kami berkesempatan merangkul seluruh pihak, khususnya insan transportasi dan perangkat daerah untuk bersama-sama bersinergi menggerakkan kampanye lawan pelecehan seksual di transportasi umum pada momen Hari Perempuan Internasional. Kami melihat besarnya manfaat membangun awareness di sekitar, khususnya bagi para pengguna transportasi umum. Harapannya, upaya edukasi ini akan membantu meningkatkan rasa aman dan nyaman bagi pengguna, pelaju, sehingga mereka tidak merasa ragu memilih transportasi umum. Ayo naik transportasi umum, jangan takut naik transportasi umum, transportasi umum aman nyaman, jadilah ‘hero’ disekeliling kita untuk bersama-sama lawan pelecehan seksual di transportasi umum”.

Direktur Utama PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Suryawan Putra Hia menambahkan, “KCI saat ini mempunyai sistem CCTV Analytic sebagai sistem pencegahan terjadinya tindak pelecehan. Dimana foto pelaku tindak pelecehan yang tertangkap akan dimasukan ke dalam sistem. Sehingga bila pelaku kembali naik commuter line dan tertangkap di sistem CCTV Analytic akan memberikan peringatan kepada petugas untuk dilakukan pencegahan dan larangan untuk masuk dan naik commuter line.”

Melanie Masriel, Chief of Corporate Affairs, Engagement & Sustainability L’Oréal Indonesia mengatakan, “Sejak lebih dari 52 tahun yang lalu, L’Oréal Paris telah menggaungkan pesan pemberdayaan perempuan melalui “Because you’re worth it”, inilah mengapa L’Oréal Paris mengusung gerakan Stand Up untuk melawan pelecehan seksual yang dapat mengganggu self-worth kita, melalui upaya nyata yang memobilisasi semua pemangku kepentingan dan membekali masyarakat yang sekiranya mengalami fenomena bystander effect dalam menyaksikan peristiwa pelecehan seksual di ruang publik untuk dapat bertindak secara efektif melalui Metode Intervensi 5D ini.

Menandai tahun ketiga pelaksanaan kampanye Stand Up di Indonesia, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada para mitra kami – JakLingko, KAI, KAI Commuter, TransJakarta, KCI, LRT, dan MRT, bersama dengan Brand Ambassador L’Oreal Paris dan Stand Up Advocate kami, Cinta Laura, atas dukungannya memberikan ruang pada moda transportasi umum untuk meningkatkan kesadaran publik terhadap isu yang sangat penting ini, karena kita semua begitu berharga.” (Edi Triyono)

Tinggalkan komen