Take a fresh look at your lifestyle.

Defisit Transaksi Berjalan Turun Menjadi US$ 3,8 Miliar

0 959

BI-logo-fenceJakartakita.com – Defisit transaksi berjalan Indonesia menunjukkan penurunan pada kuartal I-2015. Tercatat, defisit transaksi berjalan turun dari US$ 5,7 miliar atau 2,6 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal IV-2014 menjadi US$ 3,8 miliar, atau 1,8 persen dari PDB pada kuartal I-2015.

Defisit tersebut juga lebih rendah jika dibandingkan defisit pada periode yang sama tahun lalu, yang sebesar US$ 4,1 miliar, atau 1,9 persen dari PDB. Menurut Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Tirta Segara, penurunan defisit transaksi berjalan ini terutama didorong oleh menurunnya defisit neraca minyak dan gas bumi (migas).

Related Posts
1 daripada 5,619

“Peningkatan kinerja transaksi berjalan terutama ditopang oleh perbaikan neraca perdagangan migas seiring dengan menyusutnya impor minyak, karena harga minyak dunia yang lebih rendah dan turunnya konsumsi bahan bakar minyak (BBM) sebagai dampak positif dari reformasi subsidi yang ditempuh Pemerintah,” ungkapnya di Jakarta, Selasa (19/5/2015).

Sementara itu, di sisi nonmigas, surplus neraca perdagangan nonmigas tercatat lebih rendah akibat penurunan ekspor nonmigas sebesar 8 persen (yoy). Hal ini terjadi seiring dengan dalamnya penurunan harga komoditas, meskipun impor nonmigas juga mencatatkan penurunan sebesar 3,7 persen (yoy) di tengah pertumbuhan ekonomi domestik yang melambat.

Selain itu, perbaikan kinerja transaksi berjalan juga disumbang oleh berkurangnya defisit neraca jasa seiring dengan penurunan impor barang, berkurangnya pengeluaran wisatawan nasional selama berkunjung ke luar negeri, dan turunnya neraca pendapatan primer seiring dengan pola musimannya

Tinggalkan komen