Take a fresh look at your lifestyle.

Mundurnya Ridwan Kamil Dari Pertarungan DKI 1 Dinilai Merubah Konstelasi Politik

0 18,229
calon independen - pilkada
foto : istimewa

Jakartakita.com – Keputusan Ridwan Kamil yang tidak akan maju dalam pertarungan DKI 1, dinilai telah merubah konstelasi pendukung para calon Gubernur DKI di Pilkada 2017 mendatang.

Pengamat politik Universitas Nasional, Mohammad Hailuki mengatakan, konstelasi pendukung para calon Gubernur DKI diperkirakan hanya akan ada dua, mendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) atau tidak mendukung, mirip seperti yang terjadi pada pilpres 2014 lalu.

“Dengan tidak adanya Ridwan Kamil, maka sosok yang tersedia hanya Ahok dan Non-Ahok. Karena sosok Ridwan Kamil diprediksi akan memecah kekuatan dan mencegah polarisasi tajam,” kata Hailuki, di Jakarta, Senin (29/2/2016).

Related Posts
1 daripada 4,974

Dijelaskan, Ridwan Kamil dianggap bisa mewakili beberapa golongan sekaligus yaitu nasionalis, santri modernis dan kaum urban. Sementara Ahok mewakili kelompok nasionalis, maka kekuatan partai nasionalis akan cenderung merapat seperi PDIP, Hanura dan Nasdem.

“Kompetitor Ahok akan memposisikan diri sebagai representasi kelompok santri modernis. Partai-partai berbasis santri akan melakukan konsolidasi untuk berkoalisi dengan partai nasional religius seperti Demokrat dan Gerindra,” paparnya.

Ditambahkan, khusus untuk PKB yang memiliki kekhasan Islam Tradisional, berpeluang merapat mendukung Ahok. Sedangkan Golkar dan PPP masih dirundung persoalan internal.

“Akibatnya, sangat mungkin Pilgub DKI 2017 hanya diikuti oleh dua pasang calon kandidat antara nasionalis melawan santri modernis,” katanya.

Meski demikian, ia berharap Pilgub DKI mendatang dapat berlangsung secara jujur, bersih, aman dan damai. (Sumber : Antara)

 

Tinggalkan komen