Take a fresh look at your lifestyle.

PLN Meraup Laba Rp 5,01 Triliun di Kuartal I-2016

0 963
foto : jakartakita.com/edi triyono
foto : jakartakita.com/edi triyono

Jakartakita.com – PT PLN (Persero) membukukan kinerja positif di 3 bulan pertama di tahun ini.

Perseroan tercatat meraup laba Rp 5,01 triliun di kuartal I-2016 dari periode yang sama di tahun sebelumnya yang rugi Rp 860 miliar.

Menurut Direktur Keuangan PT PLN, Sarwono Sudarto, sebenarnya sebelum perusahaan terbebani selisih kurs, laba pada Maret 2016 tercatat lebih besar.

“Laba Maret 2016 naik Rp 0,6 triliun dibandingkan Maret 2015,” ujar Sarwono, saat konferensi pers di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Rabu (29/6/2016).

Adapun laba pada Maret 2016 sebelum selisih kurs mencapai Rp 6,602 triliun atau lebih besar dari sebelumnya Rp 6,030 triliun.

Related Posts
1 daripada 6,414

Secara total, pendapatan perusahaan tercatat mencapai Rp 53,73 triliun, lebih tinggi dari sebelumnya Rp 51,08 triliun. Sementara beban pajak yang harus dibayar PLN sebesar Rp 5,2 triliun pada kuartal I.

Namun bila tanpa subsidi, PLN membukukan rugi Rp 2,3 triliun. Tahun ini, pos subsidi PLN tercatat Rp 12,4 triliun, lebih rendah dari sebelumnya Rp 13,2 triliun.

Demikian pula pada tahun 2015, secara total PLN memperoleh pendapatan Rp 209,8 triliun, naik Rp 23,2 triliun atau 12,44 persen pada 2014 yang sebesar Rp 186,6 triliun.

Pertumbuhan pendapatan ini diraih dari kenaikan volume penjualan kWh menjadi sebesar 202,8 terra watt hour (TWh) atau naik 2,14 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 198,6 TWh, serta adanya kenaikan harga jual rata-rata.

“Peningkatan konsumsi kWh ini sejalan dengan kenaikan jumlah pelanggan yang dilayani perusahaan sampai dengan akhir Desember 2015 yang mencapai 61,2 juta pelanggan atau bertambah 3,7 juta pelanggan dari periode yang sama di tahun sebelumnya,” tuturnya.

Kenaikan jumlah pelanggan ini, lanjut dia, juga mendorong kenaikan rasio elektrifikasi nasional yaitu dari 84,35 persen pada Desember 2014 menjadi 88,3 persen di Desember 2015. (Edi Triyono)

Tinggalkan komen