Take a fresh look at your lifestyle.

Produk RCT PT Reliance Manajer Investasi Melesat Naik

0 942
foto : istimewa
foto : istimewa

Jakartakita.com – Produk reksa dana campuran PT Reliance Manajer Investasi (RMI), yakni ‘Reliance Cerdas Terencana’ melesat ke peringkat ke-8 dari 139 reksa dana versi Infovesta per Juni 2016.

Direktur Utama RMI, Retno Dewi Hendrastuti menjelaskan, kinerja RCT yang positif dan di atas benchmark Infovesta turut dipengaruhi oleh tren kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan pemilihan instrumen investasi.

“Pengelolaan reksa dana tetap berdasarkan prinsip kehati-hatian dan risiko yang terjaga. Kami berharap reksa dana RCT dan RDT bahkan RDS dan RSS mampu melanjutkan kinerja yang positif,” jelas Retno, di Jakarta, Rabu (20/7/2016).

Adapun, peringkat ini merupakan posisi tertinggi yang diraih RCT sejak Desember tahun lalu yaitu menempati posisi ke-13. Peringkat tersebut diukur berdasarkan imbal hasil tahunan.

Related Posts
1 daripada 6,414

Sementara itu, dari sisi perolehan imbal hasil (return), RCT mencatatkan return 12,2 persen per Juni 2016 (yoy/year on year) atau melampaui return benchmark Infovesta untuk reksa dana campuran sebesar 6,0 persen (yoy).

Untuk produk reksa dana pendapatan tetap, RMI Reliance Dana Terencana (RDT) juga memberikan return positif 9,6 persen (yoy) atau di atas benchmark Infovesta untuk reksa dana pendapatan tetap sebesar 9,0 persen (yoy).

RDT meraih peringkat ke-70 dari 187 reksa dana sejenis versi Infovesta pada akhir Juni 2016.

Lebih lanjut Retno menuturkan, RMI masih akan berinovasi dengan meluncurkan produk-produk investasi lainnya agar nasabah memiliki banyak pilihan investasi yang sesuai kebutuhan.

RMI juga memiliki produk reksa dana saham yaitu, Reliance Dana Saham (RDS) yang diluncurkan pada awal tahun ini.

Sejak diluncurkan pada 20 Januari 2016, RDS telah mencatat return 7,4 persen hingga Juni 2016. Selain itu, RMI melakukan diversifikasi produk dengan masuk ke pasar modal syariah melalui produk Reliance Saham Syariah (RSS) sejak awal April 2016. (Heri Supriyatna)

 

Tinggalkan komen