Take a fresh look at your lifestyle.

Visi Sawit 2045 : Sawit Indonesia Jadi Industri Multiproduk

0 887
foto : jakartakita.com/edi triyono
foto : jakartakita.com/edi triyono

Jakartakita.com – Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit, Bayu Krisnamurthi, mengusulkan Visi Sawit 2045 yang menjadi panduan baru sektor sawit Indonesia sampai tahun 2045.

Salah satu targetnya adalah, agar industri sawit Indonesia dapat mengoptimalkan nilai tambahnya termasuk dimanfaatkan menjadi aneka bahan bakar.

“Sawit Indonesia akan menjadi industri yang mengoptimalkan nilai tambahnya,” kata Bayu Krisnamurthi, dalam acara Halal Bihalal BPDP Kelapa Sawit di Hotel Borobudur Jakarta, Kamis (21/7/2016).

foto : jakartakita.com/edi triyono
foto : jakartakita.com/edi triyono

Dijelaskan, sawit Indonesia tidak lagi hanya memproduksi minyak, baik CPO atau PKO, tetapi juga menjadi produk yang bernilai termasuk untuk bahan bakar.

Tak hanya dijadikan biodiesel, sawit Indonesia juga dapat dijadikan bioetanol, gas untuk listrik, hingga biomasa untuk berbagai keperluan.

Related Posts
1 daripada 6,413

“Tahun 2045, sawit Indonesia akan menjadi industri multiproduk yang terintegrasi,” tegasnya.

“Bahan bakar nabati sawit pun tidak hanya dalam bentuk cair seperti biodiesel atau bioetanol, tetapi juga dalam bentuk padat seperti cangkang buah atau dalam bentuk gas, seperti listrik yang dihasilkan oleh biogas dari hasil limbah sawit,” sambung Bayu.

foto : jakartakita.com/edi triyono
foto : jakartakita.com/edi triyono

Lebih lanjut dijelaskan, untuk biodiesel, sawit pada saat ini memasuki tahap pengembangan yang menentukan dengan investasi di sisi produksi yang sudah berkembang.

“Di Indonesia saja, jumlah kapasitas terpasang produksi biodiesel telah mencapai 9,5 juta kilo liter,” ucap Bayu.

Namun diakuinya, investasi di sisi logistik dan konsumsi baru sekitar 30% dari jumlah produksi.

“Jika investasi sisi logistik dan konsumsi telah mencapai 60 persen, maka salah satu tulang punggung industri sawit ini akan memasuki kondisi tinggal landas, dengan pertumbuhan yang lebih cepat,” tandasnya. (Edi Triyono)

Tinggalkan komen