Take a fresh look at your lifestyle.

Melia Hotels International Catatkan Laba Bersih 92,2 Juta Euro Sampai Kuartal III 2016

0 807
Gran Melia Fenix - Facade
foto : istimewa

Jakartakita.com – Meliá Hotels International pada Jumat (11/11/2016) mengumumkan hasil yang diraih perusahaan selama sembilan bulan pertama tahun 2016.

Perusahaan mencatat laba bersih sebesar 92,2 juta euro, atau sekitar Rp 1,3 triliun, meningkat sebesar 74 persen dibanding periode yang sama tahun 2015.

Hasil yang sangat baik ini didorong oleh dampak positif dari permintaan saat musim panas di Spanyol, dan juga menuai hasil dari strategi untuk renovasi, rebranding, dan reposisi beberapa hotel dan resor paling pentingnya dalam beberapa tahun terakhir, akibatnya hotel-hotel ini mengalami peningkatan RevPAR sebesar 40 persen.

Pengalaman dan kepemimpinan Meliá Hotels International di segmen leisure juga mendukung kesuksesan perusahaan pada city hotel di Spanyol, yang mengalami pertumbuhan yang luar biasa pada pendapatan per kamar yang tersedia (RevPAR) sebesar 11 persen pada kuartal III.

Meliá Hotels International sekali lagi menyoroti kinerja yang kuat dari bisnis hotel sebagai faktor paling penting di balik perolehan ini yang mana tidak termasuk keuntungan modal (capital gain) dari penjualan aset pada kuartal III.

Related Posts
1 daripada 6,414

Sehubungan dengan penutupan tahun 2016 dan 2017, perusahaan berharap dapat menyelesaikan penjualan beberapa aset non-strategis dalam portofolionya untuk memperkuat model bisnis dengan menggunakan joint venture sebagai pendorong untuk transformasi aset yang memerlukan investasi besar, juga secara positif berkontribusi untuk kualitas properti-properti yang dioperasikan di bawah merek yang berbeda-beda, dan intensifikasi model bisnis perusahaan berdasarkan pada manajemen hotel.

Hasil keuangan juga memiliki pengaruh positif, dengan penurunan utang yang signifikan yaitu berkurang sebesar 240 juta Euro dari Desember 2015, digabungkan dengan penurunan yang konsisten dalam tingkat bunga rata-rata, yang turun hingga 3,6 persen, menyebabkan penghematan biaya keuangan sebesar 20,5 juta euro.

Pengurangan utang bersih hingga menjadi 528,8 juta euro dimungkinkan oleh amortisasi obligasi konversi dan peningkatan arus kas dari bisnis, yang semuanya berkontribusi terhadap meningkatnya rasio keuangan, seperti rasio Net Debt / EBITDA (tidak termasuk capital gain).

Mengenai ekspansi internasional, Meliá Hotels International terus menambah hotel di pasar-pasar berkembang di mana perusahaan sudah beroperasi, seperti Indonesia, dengan penambahan Meliá Lombok Tangkong, Meliá Bintan, dan Meliá Pekanbaru. Di Qatar dengan Innside Doha, di Vietnam dengan Meliá Ho Tram, di Tanjung Verde dengan 4 hotel Meliá Salamansa dan komplek Meliá Lusophony, dan di Tanzania dengan Meliá Serengeti.

Perusahaan juga menambahkan hotel di pasar-pasar baru, seperti Kazakhstan dengan Meliá Almaty, Iran dengan Gran Meliá Ghoo, dan Maldives dengan Gran Meliá Maldives.

Perolehan perusahaan di Asia dipengaruhi secara positif oleh pembukaan dua hotel baru pada tahun 2016, yaitu Meliá Makassar di Indonesia, serta Meliá Yangon di Myanmar, serta pembaruan dan rebranding di wilayah ini. Upaya yang dilakukan untuk merenovasi hotel di Asia telah terbayar dan menghasilkan peningkatan secara kuantitatif dan kualitatif pada perolehan di wilayah ini. Ke depannya, Meliá Hotels International terus mempertahankan strategi ekspansi di wilayah ini, dengan 21 hotel baru yang sedang dalam tahap pengembangan.

Berdasarkan segmen pasar, salah satu hal penting adalah meningkatnya kontribusi segmen MICE setelah perusahaan bergabung dengan agen perjalanan online terkemuka di Tiongkok, CTrip, memungkinkan pemesanan dibuat langsung melalui sistem Meliá dan dengan demikian meningkatkan jumlah pemesanan dan memungkinkan optimasi strategi penjualan di wilayah ini.

Tinggalkan komen