Take a fresh look at your lifestyle.

Riset: Minat Anak Indonesia Pada Games Komputer Menurun Selama Masa Pandemi

0 13,458
foto : ilustrasi (ist)

Jakartakita.com – Menyusul diberlakukannya pembatasan di seluruh dunia karena ancaman virus corona, perilaku online yang biasa kita lakukan pun telah berubah, tidak hanya di kalangan orang dewasa, tetapi juga di kalangan anak-anak.

Pasalnya, pandemi COVID-19 di seluruh dunia telah memaksa anak-anak untuk melanjutkan pendidikan dari rumah, salah satunya dengan menghadiri pelajaran online.

Sementara itu, banyak orang tua yang kini juga melakukan pekerjaan dari rumah, sehingga dapat menghabiskan waktu lebih banyak dengan keluarga selama karantina.

Riset terbaru Kaspersky menyebutkan, anak-anak mengalami penurunan minat dalam games komputer pada beberapa bulan terakhir, terutama jika dibandingkan dengan periode sebelum terjadinya pandemi COVID-19.

Related Posts
1 daripada 3,228

Berdasarkan data anonim yang dikumpulkan oleh Kaspersky Security Network (KSN) dari pengguna Kaspersky Safe Kids di platform Windows dan macOS, anak-anak mengalami penurunan minat pada games di komputer pribadi mereka selama masa karantina.

Selama periode Maret hingga Mei 2020, minat dalam kategori ini menurun secara konsisten dibandingkan dengan dua bulan pertama tahun ini.

Namun, penurunan minat anak-anak dalam permainan hanya relevan untuk Windows, karena mereka masih memiliki kecenderungan bermain games di komputer Windows dibandingkan Mac. Ini mungkin disebabkan sebagian besar gim komputer dirilis khusus untuk Windows: misalnya, di toko games daring populer, seperti Steam, games yang tersedia untuk komputer macOS berjumlah lebih sedikit.

Untuk Indonesia sendiri, minat online anak-anak terhadap games komputer mengalami perubahan signifikan dalam lima bulan pertama tahun ini. Berdasarkan statistik Kaspersky, minat tertinggi games komputer untuk anak-anak di negara ini berada di bulan April sebesar 16,32% dan menurun pada bulan Mei menjadi 13,23%.

“Menurunnya minat pada games di komputer pribadi dapat dijelaskan oleh meningkatnya kebutuhan dalam penggunaannya untuk kegiatan lain. Misalnya, proses pendidikan lebih mudah di akses melalui komputer pribadi daripada di perangkat seluler. Kita dapat melihat bahwa meskipun anak-anak menghabiskan sebagian besar waktu mereka di rumah, mereka menggunakan komputer dengan bijak dan merasa tidak perlu untuk terjun ke video games,” komentar Anna Larkina, pakar analisis konten web di Kaspersky, seperti dilansir dalam siaran pers, Jumat (05/6).

Tinggalkan komen