Take a fresh look at your lifestyle.

JD.ID Dukung Pelaku UMKM dan Usaha Penyandang Disabilitas di Semarang

0 2,926
foto: istimewa

Jakartakita.com – Platform e-commerce JD.ID, terus berkomitmen untuk memberikan dukungan kepada para pelaku UMKM, termasuk UMKM penyandang disabilitas. 

JD.ID juga bersinergi dengan pemerintah dalam merangsang pertumbuhan ekonomi nasional.

Marketing Manager Central Java & DIY JD.ID,  Adi Setiya Nugroho mengatakan, salah satu hal yang saat ini JD.ID lakukan adalah dengan memotivasi, mempersiapkan (melatih), dan membantu para pelaku UMKM sebagai salah satu aktor penggerak ekonomi, terkhusus UMKM milik komunitas penyandang disabilitas, yang selama ini belum mendapatkan porsi atensi dan kesempatan yang cukup dalam usaha pertumbuhan ekonomi bangsa.

Terkait hal ini, JD.ID berupaya mendekatkan diri ke masyarakat Semarang dengan memperkenalkan platform e-commerce dengan penyediaan barang-barang berkualitas (Dijaminori) serta memberikan fasilitas gratis ongkir serta pengiriman cepat untuk membantu masyarakat Semarang dengan lebih ekonomis.

“Di tengah situasi pandemi, melihat salah satu peluang yang dapat dimanfaatkan oleh UMKM adalah proses alih masyarakat menuju era digital atau ‘digitalisasi’. Saat ini, kegiatan jual beli tidak terbatas pada aktivitas tatap muka antara pedagang dan pembeli, semua bisa dilakukan secara digital-daring. Dengan memiliki keterampilan dalam pemanfaatan perangkat komputer atau telepon genggam yang dilengkapi dengan fasilitas internet, seorang pedagang sudah bisa memasarkan produk-nya,” ungkap Adi seperti dilansir dalam keterangan pers, Kamis (23/12).

Namun disayangkan, lanjut Adi, karena pada realitanya, keterampilan digital ini tidak dimiliki oleh sebagian besar UMKM dan UMKM Disabilitas.

Meski kondisi pasar sudah semakin matang akan digitalisasi, transaksi secara digital-daring ini tidak dapat bertumbuh secara optimal, karena terkendala masalah sumber daya manusia dengan literasi digital yang masih rendah.

Selama semester I tahun 2021 tepatnya mulai April hingga Juni 2021, JD.ID telah menggelar rangkaian kegiatan lokakarya (workshop) bertemakan “Pemberdayaan Komunitas Disabilitas di Era Pandemi, Melalui Pemanfaatan Platform Digital” di 5 kota, yakni; Semarang, Yogyakarta, Solo, Surabaya, dan Denpasar.

Pesertanya adalah penyandang disabilitas yang ada di masing-masing kota.

Kegiatan tersebut sejalan dengan instruksi dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan kepada para pelaku industri untuk memberikan akses dukungan kepada para pelaku UMKM Penyandang Disabilitas.

“Kami memberikan dukungan akses bagi para penyandang disabilitas dalam pemanfaatan teknologi digital, yang diikuti dengan pengenalan, pelatihan, dan pendampingan usaha atas aplikasi social-commerce afiliasi resmi JD.ID, bernama ‘JD Fans’,” jelas Adi.

Related Posts
1 daripada 4,322

Sedangkan untuk memperkenalkan produk UMKM dan UMKM Disabilitas secara offline, JD.ID berkolaborasi dengan Gerakan Masyarakat Terintegrasi Koperasi & Usaha Mikro (Gerai Kopimi), menggelar pameran UMKM bertemakan “Pasar UMKM Thematic JD.ID Bersama Gerai Kopini”, di obyek wisata Sam Poo Koong Semarang, 20-21 Desember 2021.

Tujuan pameran ini, ungkap Adi, selain mengangkat potensi UMKM dan UMKM Disabilitas yang ada di Kota Semarang juga untuk membangun branding JD.ID lebih dekat lagi kepada masyarakat Kota Semarang. 

Masyarakat Kota Semarang akan semakin mengetahui bahwa JD.ID menyediakan banyak kanal untuk para pelaku bisnis belajar memulai usaha atau sekedar ingin dapat penghasilan tambahan, tanpa perlu kumpul modal, dengan memanfaatkan JD Fans.

“Jika bergabung dengan JD Fans, para promoter berkesempatan untuk mendapatkan komisi hingga 80 persen, diskon khusus dan voucher menarik, serta dibebaskan untuk mempromosikan barang, sesuai dengan cara dan kreativitas masing-masing. Tersedia pula J-Express (JX), perusahaan penyedia solusi logistik bagi para seller (penjual) & klien korporasi, serta penyedia jasa logistik bagi perusahaan retail e-commerce, JD.ID. Kehadiran JX ini bisa membantu kebutuhan masyarakat Kota Semarang dengan lebih ekonomis,” ujarnya.

Dalam pameran tersebut, lanjut Adi, JD.ID melibatkan 24 Komunitas Disabilitas di Kota Semarang.

Keterlibatan UMKM Disabilitas dalam pameran tersebut sekaligus bentuk pembuktian bahwa kaum disabilitas juga mampu berkiprah di bidang ekonomi melalui produk-produk UMKM yang berkualitas, seperti Produk Olahan Pangan, Bandeng, Lunpia, Tas, Batik, Craft, dan lain-lain.

Adi optimis, produk yang dipamerkan kelima UMKM Disabilitas mampu menarik perhatian pengunjung pameran.

Total peserta pameran lebih dari 150 UMKM  yang terbagi menjadi 10 cluster UMKM yakni Cluster Olahan Pangan, Cluster Bandeng, Cluster Lumpia, Cluster Batik, Cluster Tas, Cluster Jamu, Cluster Handycratf, Cluster Rajut, Cluster Sulam Pita Serta Koperasi.

“Di pameran ini, produk-produk mereka dikenalkan ke publik, yang nantinya juga bisa diperoleh di platform JD.ID. Seluruh kegiatan pameran dilaksanakan dengan protokol kesehatan dengan pengawasan Satgas COVID-19 Kota Semarang,” jelas Adi. 

Adapun dalam pameran tersebut, tambah Adi, juga dilaksanakan penandatangan kerjasama antara Forum Gerai Kopimi dengan JD.ID. Kolobarasi ini sangat penting bagi kedua belah pihak, untuk bersama-sama mengangkat potensi UMKM dengan memanfaatkan platform digital.  

Sementara itu, keberadaan UMKM Disabilitas yang dilibatkan dalam pameran, mendapat apresiasi dari Staf Khusus Presiden RI Bidang Sosial, AngkieYudistia. “Kami mengapresiasi kepedulian Wali Kota Semarang untuk member ruang publik sebagai bentuk pemberdayaan berkelanjutan bagi penyandang disabilitas. Nantinya, produk UMKM disabilitas akan kami kurasi dan mentoring,”kata Angkie, yang ikut membuka resmi pameran UMKM Semarang “Pasar UMKM Thematic” bersama Wali Kota Semarang, H. Dr.Hendrar Prihadi, S.E., M.M. 

Pameran juga dihadiri Kadin Koperasi dan UMKM Kota Semarang, dan Ketua Forum Gerai Kopimi Kota Semarang, Endang Retnawati SE. (Henry)

Tinggalkan komen