Emirates Berhasil Daur Ulang 500 Ribu Kilogram Plastik & Kaca dalam Satu Tahun
Jakartakita.com – Selama tahun 2022, Emirates berhasil mendaur ulang lebih dari 500 ribu kilogram plastik dan kaca dari botol bekas di dalam pesawat untuk digunakan kembali.
Berat sampah botol plastik dan kaca yang berhasil didaur ulang hampir sama dengan berat pesawat A380 Emirates yang terisi penuh oleh penumpang.
Melansir siaran pers, yang diterima Jakartakita.com, Jumat (03/3) disebutkan bahwa, di dalam setiap penerbangan yang mendarat di Dubai, awak kabin Emirates akan memisahkan kaca dan botol plastik dengan cepat untuk dikirim ke pabrik daur ulang setempat.
Untuk mendaur ulang gelas, gelas akan dipisahkan berdasarkan warna dan kemudian dihancurkan.
Kaca daur ulang atau ‘cullet‘ yang siap untuk dilebur kembali lalu dikirim ke produsen kaca di UEA untuk dimasukkan ke dalam batch mereka untuk dijadikan botol baru.
Di sisi lain, botol plastik akan dibersihkan, dipotong menjadi serpihan, dilebur menjadi pelet, dan dikirim ke produsen untuk membuat produk plastik lainnya. Hasilnya, Emirates dan Emirates Flight Catering mengolah ribuan kilogram kaca dan plastik dari TPA setiap tahun.
Adapun inisiatif daur ulang kaca dan plastik dari dalam pesawat awalnya disarankan oleh Awak Kabin Emirates yang peduli terhadap lingkungan pada tahun 2019 dalam ‘webinar’ dan forum regular, di mana karyawan dapat berbagi opini dan ide inovatif ke departemen utama maskapai.
Proposal tersebut diterima dengan baik dan dilaksanakan dalam beberapa minggu kemudian.
Sementara itu, Emirates memiliki beberapa inisiatif lainnya yang berfokus pada daur ulang plastik atau menggunakan bahan berkelanjutan jika memungkinkan, yaitu;
Selimut berbahan plastik daur ulang
Selama 6 tahun terakhir, Emirates telah menyediakan selimut ramah lingkungan yang terbuat dari botol plastik daur ulang kepada penumpang Kelas Ekonomi dalam penerbangan jarak jauh. Satu selimut lembut dan hangat ini terbuat dari 28 botol plastik daur ulang. Botol-botol tersebut diparut menjadi serpihan plastik sebelum diubah menjadi benang, yang menghasilkan bahan yang halus seperti bulu domba. Benang halus tersebut kemudian ditenun menjadi selimut yang lembut. Sejak inisiatif ini diperkenalkan, selimut Emirates telah mencegah lebih dari 95 juta botol plastik dibuang ke TPA. Sebagai program selimut berkelanjutan terbesar di industri penerbangan, proses pembuatan selimut ramah lingkungan dengan menggunakan polyethylene terephthalate yang telah didaur ulang (rPET) juga mengurangi emisi energi sekitar 70%.
Memprioritaskan bahan baku mentah berkelanjutan
Konsumsi yang bertanggung jawab adalah fokus utama Emirates, di mana syarat proteksi terhadap lingkungan telah terintegrasi dalam kode etik pemasok. Emirates juga mempertimbangkan seluruh siklus hidup produk dari tahapan desain. Misalnya, pengaduk kayu untuk teh dan kopi,sedotan kertas, dan tas ritel dalam pesawat dibuat menggunakan kayu dan kertas dari hutan yang dikelola secara berkelanjutan.
Mainan anak yang terbuat dari bahan yang berkelanjutan
Penumpang anak-anak di penerbangan Emirates akan mendapatkan tas mainan, perlengkapan bayi, dan mainan gratis yang dibuat dari botol plastik daur ulang dan bahan ramah lingkungan lainnya. Tas ikat pinggang, tas wol, dan ransel dirancang sesuai dengan kelompok usia tertentu dan dibuat dari benang yang terbuat dari 100% botol plastik daur ulang. Setiap ransel anak-anak Emirates terbuat dari 5,5 botol plastik daur ulang dan setiap tas wol terbuat dari 7 botol plastik. Proses produksi tas anak-anak Emirates telah mengolah 8 juta botol plastik dari TPA. Swing tag terbuat dari kartu daur ulang, dan bahkan casing luar produk terbuat dari kartu daur ulang yang dapat didaur ulang lagi.
Amenity kit yang dapat digunakan kembali
Penumpang Kelas Premium Ekonomi dan Ekonomi Emirates diberikan amenity kit gratis dalam penerbangan jarak jauh dengan desain yang mewakili empat elemen utama alam – api, air, tanah, dan udara. Tas tersebut dapat digunakan kembali karena terbuat dari kertas kraft yang dapat dicuci, dan menampilkan desain khusus yang dicetak dengan tinta berbahan dasar kedelai yang tidak beracun. Isinya mencakup pilihan kebutuhan perjalanan yang tahan lama dan terbuat dari bahan ramah lingkungan. Tidak hanya itu, sikat gigi terbuat dari kombinasi jerami gandum dan plastik, sedangkan kaus kaki dan penutup mata terbuat dari plastik daur ulang (rPET). Kemasan yang digunakan untuk perlengkapan gigi, kaus kaki, dan penutup mata terbuat dari 90 persen kertas beras.