Take a fresh look at your lifestyle.

Peduli COVID-19, GSUI Gandeng FPSI Berikan Bantuan Sembako Kepada Para Pekerja Seni

0 6,908
foto : jakartakita.com/edi triyono

Jakartakita.com – Beragam cara dilakukan Gerakan Seribu Untuk Indonesia (GSUI) dalam mendukung pemerintah dalam menghadapi dampak dari wabah pandemi COVID-19.

Antara lain, penyebaran disinfektan di 250 kelurahan dan pemberian seribu paket sembako kepada pengemudi ojol dan taksi.

Selain itu, dengan menggandeng Federasi Pekerja Seni Indonesia (FPSI) guna memberikan donasi untuk para pekerja seni, terutama para kru panggung, make up artist, sound man, dan lighting.

“Banyak dari pelaku seni seperti pengamen, penyanyi (kafe, restoran, hotel dan perkawinan), dan crew band yang meminta tolong kepada kami. Bahkan ada yang sampai menukar barang elektronik mereka dengan beras,” ujar Mujib Hermani selaku Perwakilan FPSI saat di temui di Posko Peduli Covid-19 di Jalan Kerinci, Jakarta Selatan, Kamis (07/5).

Related Posts
1 daripada 3,068

Di wilayah Jabodetabek sendiri, tercatat sebanyak 250 pekerja seni yang terdaftar di Federasi Pekerja Seni Indonesia.

Menurut Mujib, mereka bergotong-royong membuat dapur umum di tiga titik seperti di Kampung Makasar, Jakarta Timur, Pisangan (Cipinang) dan Bojong Kulur (Bogor).

“Dapur umum ini diperuntukkan untuk pekerja seni yang terdampak COVID-19 secara ekonomi. Kami mengolah bahan makanan dan hasilnya dibagikan. Ditambah lagi, hari ini mendapat bantuan paket sembako dari GSUI,” tutur Mujib.

“Agenda minggu ini, kami menyerahkan seribu paket sembako untuk pekerja seni di Jakarta, Bekasi, Depok, Bogor yang sudah terdaftar melalui sejumlah komunitas,” sambung Ideas selaku Sekjen GSUI.

Bertempat di posko GSUI di Jalan Kerinci, Jakarta Selatan, sejumlah donatur hadir memberikan langsung paket sembako kepada perwakilan komunitas pekerja seni. Diantaranya, manajemen Fariz RM diwakili Permata Warokka dan Pribadi Baja.

“Untuk Gerakan Seribu Paket Sembako Bagi Pekerja Seni, sejumlah donatur yang turut berpartisipasi adalah Hendardi dari Setara Institute, Fariz RM, Bingky Carburator Springs Bintaro, Moliano (Singapura), Pribadi Baja dan Karyanta,” sebut Harry ‘Koko’ Santoso, penggagas GSUI. (Edi Triyono)

Tinggalkan komen