Take a fresh look at your lifestyle.

Survei : 77,53% Masyarakat Dukung Keberadaan PLTN

0 974
foto : istimewa
foto : istimewa

Jakartakita.com – Jumlah dukungan masyarakat terhadap pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) terus meningkat dari tahun ke tahun.

Pada tahun 2016 lalu, jumlah dukungan masyarakat terhadap PLTN dari hasil survei secara nasional tercatat sebesar 77,53%. Naik dibandingkan tahun 2015, yang sebesar 75,3%.

Angka tersebut berdasarkan Survei secara nasional yang dilakukan PT Pro Ultima antara bulan Oktober-Desember 2016. Survei dilakukan dengan melakukan penyebaran kuesioner terhadap 4.000 responden dari 34 Provinsi di Indonesia.

Menurut Djarot Sulistio Wisnubroto selaku Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), hasil survei menunjukkan tren positif dukungan terhadap pembangunan PLTN yang terus meningkat sejak mulai dilakukan survei pada tahun 2011 (495%), 2012 (523%), 2013 (64,1%), 2014 (72%) dan 2015 (753%).

“Bila dilihat dari jumlah dukungan yang terus konsisten naik dari tahun ke tahun, disimpulkan bahwa masyarakat sudah tidak mempermasalahkan lagi kehadiran PLTN di Indonesia,”ucap Djarot di kantor BATAN, Jakarta, Selasa (10/01/2017).

Dijelaskan, pada saat dimulai survei pada tahun 2011, jumlah dukungan masih sangat rendah. Hal ini sangat mungkin terjadi karena masyarakat masih terpengaruh dengan kecelakaan PLTN Fukushima di Jepang, kala itu.

Related Posts
1 daripada 6,561

Masyarakat internasional termasuk Indonesia secara intensif menerima berbagai informasi yang menimbulkan persepsi negatif terhadap PLTN. Namun pada tahun-tahun berikutnya, secara perlahan jumlah dukungan terus naik secara konsisten.

Dari hasil survei ditemukan hal-hal yang menarik untuk dicermati. Jumlah dukungan paling tinggi diperoleh dl provinsi Sulawesi Utara yang mencapai 98%, kemudian secara berturut-turut adalah Jawa Barat, Jambi dan Aceh yang mencapai 95%, sedangkan dukungan paling rendah adalah Gorontalo, yaitu 47%.

“Yang paling menarik adalah masyarakat Bangka Belitung yang belum sepenuhnya menerima pembangunan PLTN, yang ditunjukan melakukan demontrasi selama dilaksanakan kajian pada tahun 2011 – 2013, padahal survei  yang dilakukan di seluruh provinsi Bangka Belitung pada tahun 2011 yang hasilnya jumlah dukungan terhadap PLTN hanya sekitar 35%,” jelas Djarot.

Ditambahkan, hasil survei menunjukkan alasan penerimaan terhadap PLTN didominasi oleh 3 alasan utama yaitu harapan tidak ada pemadaman listrlk, listrik menjadi murah, dan menciptakan Iapangan kerja.

Sementara itu, pihak PT Pro Ultima memperkirakan dukungan masyarakat terhadap pembangunan PLTN bisa terus ditingkatkan di tahun-tahun ke depan. Diperkirakan maksimal bisa mencapai 83% jika terus dilaksanakan program sosialisasi.

BATAN sendiri telah bekerja sama dengan Lembaga Survei sejak tahun 2011. Lembaga survei dipilih yang memiliki independensi kuat agar dapat melakukan pemetaan secara faktual jumlah dukungan masyarakat terhadap rencana pembangunan PLTN.

“Jadi nggak ada diarahkan oleh BATAN,” tegas Djarot.

Kegiatan survei telah diagendakan dalam program capaian Rencana Strategis BATAN tahun 2015-2019. Hal tersebut sejalan dengan program Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional tahun 2015-2019, yang mengamanatkan energi nuklir sudah harus berkontribusi pada penyediaan listrik untuk mendukung kemandirian energi nasional. (Edi Triyono)

 

Tinggalkan komen