Take a fresh look at your lifestyle.

Produsen Es Krim Aice Bangun Sistem Pencegahan Covid-19 di Kalangan Pekerja

0 4,335
foto : istimewa

Jakartakita.com – Aice Group membangun sistem pencegahan penularan Covid-19 di kalangan karyawan, dengan upaya edukasi karyawan yang ada di dua pabriknya, di Bekasi, Jawa Barat dan Mojokerto, Jawa Timur yang  terintegrasi dengan penguatan kualitas kurasi di berbagai Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Jabodetabek dan Rembang, Jawa Tengah. 

Manajemen dari produsen Es Krim ini juga mengkombinasikan unsur pencegahan di atas dengan upaya karitatif membantu beban ekonomi masyarakat terdampak Pandemi Covid-19 di berbagai wilayah sekitar pabriknya tersebut.

Hal tersebut paralel dengan aktivitas penguatan APD dan 500 ribu Es Krim ke 14 titik Rumah Sakit Rujukan dan Peristirahatan Tenaga Medis Covid-19 di wilayah Jabodetabek dan Rembang, Jawa Tengah.

“Pencegahan wabah ini dianggap sangat penting oleh perusahaan. Kami berinisiatif secara mandiri dan sesuai kebijakan Pemerintah untuk mulai membentuk Gugus Tugas Pencegahan dan Percepatan Penanganan Covid 19 di internal perusahaan. Sebagai perusahaan makanan yang selalu mengutamakan kualitas produk, tentunya keberhasilan menjaga kualitas kesehatan karyawan adalah salah satu unsur penting Aice untuk terus tumbuh di Indonesia,” jelas Sylvana Zhong, Brand Manager Aice Group Holdings dalam siaran pers, Sabtu (02/5).

Dijelaskan, pihaknya telah membuat sistem deteksi, pelaporan, isolasi dan perawatan dini di berbagai instalasi produksinya.

Related Posts
1 daripada 3,974

Penanganan dan pencegahan Covid-19 menjadi upaya bersama berbagai fungsi manajemen dari mulai operasi, SDM hingga legal dan security perusahaan.

“Hal ini sudah menjadi protokol usaha yang penting dalam menjaga kesehatan seluruh karyawan, keluarganya termasuk juga distributor kami yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia,” ujarnya.  

Pada kesempatan berbeda, Ahmad Athoillah, Praktisi Dokter sekaligus Relawan Medis Gugus Tugas Covid-19 GP Ansor mengatakan, bahwa semua Perusahaan mesti melakukan upaya mandiri di tempatnya masing-masing.

Ia juga menegaskan, bahwa perusahaan tidak boleh hanya menunggu inisiatif Pemerintah belaka. Pengabaian atau keterlambatan dalam mengadopsi sistem pencegahan Covid-19 ke dalam business-process akan menghasilkan rantai penularan Covid-19 yang mematikan. Bukan hanya bagi perusahaan tersebut, namun juga bagi semua masyarakat sekitar Perusahaan.

Lebih lanjut ia mengingatkan, bahwa banyak sekali pekerja yang bermukim di sekitar wilayah kantor atau pabrik.

“Kegagalan mencegah penularan di dalam kantor dan pabrik sudah pasti akan menimbulkan bencana bagi perusahaan tersebut. Dan juga bencana yang besar bagi masyarakat sekitarnya,” tegas Dokter yang dikenal banyak kalangan dengan sapaan Gus Atho.

Tinggalkan komen